Selasa, 01 November 2011
Selasa, 18 Oktober 2011
Selasa, 27 September 2011
Anantaraja, atau yang lebih sering disingkat Antareja, adalah salah satu tokoh pewayangan yang tidak terdapat dalamMahabharata karena merupakan asli ciptaan para pujangga Jawa. Ia merupakan putra sulung Wrekodara atau Bimasena dari keluarga Pandawa.
Dalam pewayangan klasik versi Surakarta, Antareja merupakan nama lain dari Antasena, sedangkan versi Yogyakarta menyebut Antasena sebagai adik lain ibu Antareja, selain Gatutkaca. Sementara itu dalam pewayangan zaman para dalang versi Surakarta umumnya juga mengisahkan Antareja dan Antasena sebagai dua orang tokoh yang berbeda.
Antareja adalah putra sulung Bimasena yang lahir dari Nagagini putri Batara Anantaboga, dewa bangsa ular. Perkawinan Bima dan Nagagini terjadi setelah peristiwa kebakaran Balai Sigala-Gala di mana para Korawa mencoba untuk membunuh paraPandawa seolah-olah karena kecelakaan.
Bima kemudian meninggalkan Nagagini dalam keadaan mengandung. Antareja lahir dan dibesarkan oleh Nagagini sampai ketika dewasa ia memutuskan untuk mencari ayah kandungnya. Dengan bekal pusaka Napakawaca pemberian Anantaboga dan Cincin Mustikabumi pemberian Nagagini, Antareja berangkat menuju Kerajaan Amarta.
Di tengah jalan Antareja menemukan mayat seorang wanita yang dimuat dalam perahu tanpa pengemudi. Dengan menggunakan Napakawaca, Antareja menghidupkan wanita tersebut, yang tidak lain adalah Subadra istri Arjuna.
Tiba-tiba muncul Gatutkaca menyerang Antareja. Gatutkaca memang sedang ditugasi untuk mengawasi mayat Subadra demi untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap bibinya itu. Subadra yang telah hidup kembali melerai kedua keponakannya itu dan saling memperkenalkan satu sama lain.
Antareja dan Gatutkaca gembira atas pertemuan tersebut. Kedua putra Bima itu pun bekerja sama dan akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Subadra yang sebenarnya, yaitu Burisrawa.
Kisah kemunculan Antareja untuk pertama kalinya tersebut dalam pewayangan Jawa biasa disebut dengan judul cerita Sumbadra Larung.
Antareja dan Gatutkaca gembira atas pertemuan tersebut. Kedua putra Bima itu pun bekerja sama dan akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Subadra yang sebenarnya, yaitu Burisrawa.
Kisah kemunculan Antareja untuk pertama kalinya tersebut dalam pewayangan Jawa biasa disebut dengan judul cerita Sumbadra Larung.
sumber : wikipedia
Analisa Karakter
Karakter yang saya buat sedikit terinspirasi dari The Last Samurai.
Hal ini dapat dilihat dari baju armornya yang berwarna merah.
Dengan sedikit penggabungan unsur modern seperti penggunaan sepatu dan pom-pom
Pom-pom disini adalah sebagai media terbang antareja dan media tembus tanah antareja.
Hal ini dapat dilihat dari baju armornya yang berwarna merah.
Dengan sedikit penggabungan unsur modern seperti penggunaan sepatu dan pom-pom
Pom-pom disini adalah sebagai media terbang antareja dan media tembus tanah antareja.
Senin, 12 September 2011
Karakter Antareja
Nama | : | Antareja |
Umur | : | 20 |
Nama Ayah | : | Bimasena |
Nama Ibu | : | Dewi Nagagini |
Tinggi | : | 160 |
Berat | : | 35 kg |
Karakteristik | : | Baik,tidak sombong , jujur , penyayang. |
Kesehatan | : | Lidah |
Jurus Sakti | : | Kebal , mampu terbang,masuk tanah |
Senjata | : | Cincin Mustika Bumi |
tidak dapat mati selama menginjak bumi dan dapat menghidupkan orang | ||
Jenis kelamin | : | Laki - Laki |
Warna favorit | : | Pink |
Antareja aksesoris
Aksesoris Antasena terdiri dari
- Celana
- Pom-pom untuk terbang dan menyelam dalam tanah
- Sandal
- Topi sebagai lambang kerajaan
- Cincin mustika
- Baju Armor Merah yang tahan akan segalanya
antareja expression
Dari bar kiri kedua adalah ekspresi mendengarkan ,curiga ,serius
Dari Bar kiri ketiga adalah ekspresi kecewa dan marah, bersahabat , terharu
Dari Bar keempat adalah ekspresi mati , terdiam , mesum
Selasa, 06 September 2011
antareja satu
Antareja
dari sisi perspektif
Dilihat sisi samping belakang
terdapat pula ekspresi di bagian samping kanan
Langganan:
Postingan (Atom)