Selasa, 18 Oktober 2011

Mid Exam 3D

 Tampak Depan

 
 Tampak Samping

 
 Tampak 3/4


 Tampak Samping


 Tampak Depan


Tampak 3/4

Mid Exam yang wireframe

Tampak depan
 

 Tampak Samping
 

Tampak 3/4



 Tampak 3/4


Tampak Depan


Tampak Samping

Selasa, 27 September 2011

Anantaraja, atau yang lebih sering disingkat Antareja, adalah salah satu tokoh pewayangan yang tidak terdapat dalamMahabharata karena merupakan asli ciptaan para pujangga Jawa. Ia merupakan putra sulung Wrekodara atau Bimasena dari keluarga Pandawa.

Dalam pewayangan klasik versi Surakarta, Antareja merupakan nama lain dari Antasena, sedangkan versi Yogyakarta menyebut Antasena sebagai adik lain ibu Antareja, selain Gatutkaca. Sementara itu dalam pewayangan zaman para dalang versi Surakarta umumnya juga mengisahkan Antareja dan Antasena sebagai dua orang tokoh yang berbeda.
Antareja adalah putra sulung Bimasena yang lahir dari Nagagini putri Batara Anantaboga, dewa bangsa ular. Perkawinan Bima dan Nagagini terjadi setelah peristiwa kebakaran Balai Sigala-Gala di mana para Korawa mencoba untuk membunuh paraPandawa seolah-olah karena kecelakaan.
Bima kemudian meninggalkan Nagagini dalam keadaan mengandung. Antareja lahir dan dibesarkan oleh Nagagini sampai ketika dewasa ia memutuskan untuk mencari ayah kandungnya. Dengan bekal pusaka Napakawaca pemberian Anantaboga dan Cincin Mustikabumi pemberian Nagagini, Antareja berangkat menuju Kerajaan Amarta.
Di tengah jalan Antareja menemukan mayat seorang wanita yang dimuat dalam perahu tanpa pengemudi. Dengan menggunakan Napakawaca, Antareja menghidupkan wanita tersebut, yang tidak lain adalah Subadra istri Arjuna.
Tiba-tiba muncul Gatutkaca menyerang Antareja. Gatutkaca memang sedang ditugasi untuk mengawasi mayat Subadra demi untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap bibinya itu. Subadra yang telah hidup kembali melerai kedua keponakannya itu dan saling memperkenalkan satu sama lain.
Antareja dan Gatutkaca gembira atas pertemuan tersebut. Kedua putra Bima itu pun bekerja sama dan akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Subadra yang sebenarnya, yaitu Burisrawa.
Kisah kemunculan Antareja untuk pertama kalinya tersebut dalam pewayangan Jawa biasa disebut dengan judul cerita Sumbadra Larung.
sumber : wikipedia

Analisa Karakter

Karakter yang saya buat sedikit terinspirasi dari The Last Samurai.
Hal ini dapat dilihat dari baju armornya yang berwarna merah.
Dengan sedikit penggabungan unsur modern seperti penggunaan sepatu dan pom-pom
Pom-pom disini adalah sebagai media terbang antareja dan media tembus tanah antareja.

Senin, 12 September 2011

Karakter Antareja




Nama:Antareja
Umur:20
Nama Ayah:Bimasena
Nama Ibu:Dewi Nagagini
Tinggi :160
Berat:35 kg
Karakteristik:Baik,tidak sombong , jujur , penyayang.
Kesehatan:Lidah 
Jurus Sakti:Kebal , mampu terbang,masuk tanah
Senjata:Cincin Mustika Bumi 


tidak dapat mati selama menginjak bumi
dan dapat menghidupkan orang
Jenis kelamin:Laki - Laki
Warna favorit:Pink


Antareja aksesoris


Aksesoris Antasena terdiri dari
  1. Celana 
  2. Pom-pom untuk terbang dan menyelam dalam tanah
  3. Sandal
  4. Topi sebagai lambang kerajaan
  5. Cincin mustika
  6. Baju Armor Merah yang tahan akan segalanya


antareja expression


Dari bar kiri atas yang pertama adalah ekspresi sukacita ,bingung ,cerewet
Dari bar kiri kedua adalah ekspresi mendengarkan ,curiga ,serius
Dari Bar kiri ketiga adalah ekspresi kecewa dan marah, bersahabat , terharu
Dari Bar keempat adalah ekspresi mati , terdiam ,  mesum

antareja siluet

antasena Siluet

antareja gesture







Gesture saat Antasena sebelum terbang

Selasa, 06 September 2011

antareja dua


Antareja dua dilihat dari segala sisi




ekspresi antareja

antareja satu


Antareja 
dari sisi perspektif




Dilihat sisi samping belakang
terdapat pula ekspresi di bagian samping kanan